Tuesday, November 25, 2008

Pegawai Industri Sawit Masih Terhindar Dari PHK

(Berita Daerah - Nasional) - Pegawai industri kelapa sawit di tanah air masih terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK), walaupun perlambatan permintaan kelapa sawit telah terjadi pada semester dua 2008.

"Untuk karyawan sendiri saya rasa PHK tidak perlu dilakukan, karena tidak mudah mencari karyawan yang sesuai saat krisis berakhir," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Akmaluddin Hasibuan, di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan hal yang dilakukan pengusaha kelapa sawit untuk mengurangi biaya produksi adalah mengurangi tenaga pemborong agar lebih efisien.

Menurut dia, PHK bisa terjadi jika `capital structure` perusahaan sawit tidak kuat, bunga bank terlalu tinggi sehingga tidak mampu menahan PHK.

Akmaluddin mengatakan perlu adanya perbaikan `capital structure` jika memang PHK terjadi pada industri ini, katanya.

"Perlu dilihat memang komposisi luar perusahaan sendiri, jika 90 persen dana dari kredit pasti akan mati karena bebannya terlalu tinggi. Jadi BI Rate memang perlu ditinjau lagi," ujar dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pertumbuhan permintaan kelapa sawit 2009 nanti akan mengalami perlambatan. Bagi "new comer" di saat perekonomian dunia memburuk hanya bisa bertahan saja.

Namun demikian situasi berbeda akan diterima oleh perusahaan kelapa sawit yang telah mapan, ujar dia. Perusahaan sawit tersebut justru mulai merasakan sedikit "win fall profit" dari penjualan "crude palm oil" (CPO).

Sementara itu, menurut dia, volume produksi sawit Indonesia tahun 2009 mencapai 19,5 juta hingga 20 juta ton. Angka tersebut tidak lah terlalu signifikan mengingat tanaman sawit tua sudah mulai sedikit berproduksi.

Harga prediksi CPO untuk tahun 2009, menurut dia, secara empiris akan mencapai 518 AS dolar per ton. Harga tersebut belum masuk pada harga wajar sebenarnya yang mencapai 600 AS dolar per ton.

Ref : National

No comments: